Musik adalah jemari halus yang mengetuk pintu kalbu untuk membangunkan
kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat hamparan
kenangan hadir kembali, setelah hilang di telan pekatnya malam. Ketukan
itu membuat kenangan masa silam terbuka kembali, setelah di selubungi
berbagai peristiwa yang selalu datang silih berganti.
Alunan nada
nada musik adalah senandung lembut yang kerap hadir di lembah lembah
imajinasi. Jika nada nada itu di lantunkan dalam melodi kesedihan, maka
ia menghadirkan kenangan silam di saat gundah dan putus asa. Tapi jika
di lantunkan pada saat hati senang, maka musik menghadirkan kenangan
silam di saat damai dan bahagia.
Alunan nada nada musik adalah
kumpulan suara kesedihan yang membuat segala kegelisahan memenuhi tulang
rusuk, lalu menghadirkan seribu duka. Tapi ia juga bisa berupa susunan
kata kata ceria yang segera menguasai kalbu kita, lalu menari riang
disela tulang rusuk, menghadirkan seribu bahagia.
Alunan nada
musik adalah bunyi petikan pada dawai, yang masuk ke pendengaran kita
membawa gelombang lembut. Kadang ia mampu memaksa tetesan airmata
menyeruak dari kelopak, kerana merasa gerah bagai tersulut oleh api
kerinduan, tak tahan pada desakan gelisah cinta saat berpisah dengan
kekasih, kerana himpitan kepedihan cinta yang luka tergores cakar cakar
penantian.
Namun ia juga mempu menghadirkan simpul senyuman yang
keluar perlahan dari gerakan lembut sepasang bibir indah, sebagai
isyarat rasa senang bahagia. Alunan nada musik adalah nafas terakhir
akalnya hati dan nafasnya jiwa.
Dipetik dari buku "Musik Dahaga Jiwa"
Oleh Khalil Gibran